WARGA KELUHKAN KEBIJAKAN RS SILOAM LIPPO KARAWACI PAGAR BETON MENUTUP AKSES MEREKA
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfYiDLjKzeZRu0cjJ-rVZ3iooghHPhBVA7LP89FQmmkf7YyAsu5qFkx9WA0qhehGvwv7aDkcCeT-UbNiqLwP8iqFy-8It0w4f-mzI1Z0fNfyxXakNGKMMoiRppJ3Dsl0LtHR6FGbmbVdbk/s200-rw/IMG0700A.jpg)
Warga Kampung Dadap RT02/03 dan RT01/03 Kel.
Bencongan Indah Kec. Kelapa Dua Kab Tangerang, mengeluhkan kebijakan pihak
managemen Rumah Sakit(RS) Siloam Lippo Karawaci yang menutup akses masuk lewat
pintu belakang. Pagar beton yang telah berdiri bertahun-tahun ini menutup
kesempatan warga untuk memperoleh manfaat secara ekonomi dari berdirinya rumah
sakit.
MK saat investigasi melihat
bagaimana sulitnya karyawan, dan pengunjung RS untuk membeli sesuatu, seperti
air mineral, makanan ringan dan sebagainya lewat belakang. Salah seorang warga
yang mengaku penduduk pribumi mengatakan
tembok beton ini menutup peluang warga yang berdagang untuk memperoleh pembeli
dari pengunjung dan karyawan RS.
“Sebelum pagar beton ini berdiri,
pengunjung dan karyawan RS dapat dengan mudah membeli sesuatu lewat belakang.
Dan ini juga menambah omset pedagang warung. Sekarang kita sulit untuk
transaksi. Orang-orang yang di dalam rumah sakit untuk beli sesuatu kita kasih lewat lubang dibawah tembok,”
keluhnya.
Awing, salah seorang warga saat
ditemui MK mengatakan, kebijakan managemen RS Siloam untuk menutup akses,
dengan mendirikan pagar beton sangat merugikan pedagang warung kecil di
belakang rumah sakit, yang kebanyakan dari mereka adalah pribumi.
“Pagar beton ini menunjukan sikap
dan kebijakan RS Siloam yang tidak mau bersentuhan dengan warga sekitar. Dengan
ditutupnya akses, warga tidak dapat memperoleh manfaat secara ekonomi dari
keberdaan rumah sakit. Ini juga menandakan keangkuhan managemen RS, karena
mereka pikir ini jalan mereka, bukan untuk umum,”jelas Awing.
Awing berharap pihak RS Siloam
mau berdialog untuk membahas persoalan ini. Sehingga ada hubungan sinergis yang
saling menguntungkan. Dan keberadaan RS Siloam Lippo Karawaci dapat memberikan
manfaat kepada masyarakat sekitar, baik secara sosial maupun ekonomi.
Pihak managemen RS Siloam saat
dikonfirmasi media ini, sulit ditemui. Salah seorang recepsionist mengatakan para penentu kebijakan sedang rapat
sehingga belum bisa ditemui. “Managemen
lagi pada rapat Pak, besok lagi aja datangnya,” ujarnya.
Aktivis sosial H. Usman Muhammad
dari Gerakan Muda Indonesia(GEMINDO) Tangerang Raya saat dimintai pendapatnya
mengatakan pihak RS Siloam Lippo Karawaci harus bisa bersentuhan dengan
masyarakat sekitar. Usman berharap pihak RS segera membuat pintu di pagar beton
tersebut, sehingga warga sekitar yang
berdagang di sekitar dapat memperoleh manfaat secara ekonomi.
“Pihak RS harus berbesar hati,
karena kebijakan apapun dari managemen harus dapat mengakomodir realitas sosial
masyarakat di sekitarnya,” ujar Usman. (lucha)
Komentar
Posting Komentar