WARGA KELUHKAN KEBIJAKAN RS SILOAM LIPPO KARAWACI PAGAR BETON MENUTUP AKSES MEREKA











TANGERANG – MK 
Warga Kampung Dadap RT02/03 dan RT01/03 Kel. Bencongan Indah Kec. Kelapa Dua Kab Tangerang, mengeluhkan kebijakan pihak managemen Rumah Sakit(RS) Siloam Lippo Karawaci yang menutup akses masuk lewat pintu belakang. Pagar beton yang telah berdiri bertahun-tahun ini menutup kesempatan warga untuk memperoleh manfaat secara ekonomi dari berdirinya rumah sakit.
MK saat investigasi melihat bagaimana sulitnya karyawan, dan pengunjung RS untuk membeli sesuatu, seperti air mineral, makanan ringan dan sebagainya lewat belakang. Salah seorang warga yang mengaku penduduk pribumi  mengatakan tembok beton ini menutup peluang warga yang berdagang untuk memperoleh pembeli dari pengunjung dan karyawan RS.
“Sebelum pagar beton ini berdiri, pengunjung dan karyawan RS dapat dengan mudah membeli sesuatu lewat belakang. Dan ini juga menambah omset pedagang warung. Sekarang kita sulit untuk transaksi. Orang-orang yang di dalam rumah sakit untuk beli sesuatu  kita kasih lewat lubang dibawah tembok,” keluhnya.
Awing, salah seorang warga saat ditemui MK mengatakan, kebijakan managemen RS Siloam untuk menutup akses, dengan mendirikan pagar beton sangat merugikan pedagang warung kecil di belakang rumah sakit, yang kebanyakan dari mereka adalah pribumi.
“Pagar beton ini menunjukan sikap dan kebijakan RS Siloam yang tidak mau bersentuhan dengan warga sekitar. Dengan ditutupnya akses, warga tidak dapat memperoleh manfaat secara ekonomi dari keberdaan rumah sakit. Ini juga menandakan keangkuhan managemen RS, karena mereka pikir ini jalan mereka, bukan untuk umum,”jelas Awing.
Awing berharap pihak RS Siloam mau berdialog untuk membahas persoalan ini. Sehingga ada hubungan sinergis yang saling menguntungkan. Dan keberadaan RS Siloam Lippo Karawaci dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, baik secara sosial maupun ekonomi.
Pihak managemen RS Siloam saat dikonfirmasi media ini, sulit ditemui. Salah seorang recepsionist mengatakan para penentu kebijakan sedang rapat sehingga belum bisa ditemui.  “Managemen lagi pada rapat Pak, besok lagi aja datangnya,” ujarnya.
Aktivis sosial H. Usman Muhammad dari Gerakan Muda Indonesia(GEMINDO) Tangerang Raya saat dimintai pendapatnya mengatakan pihak RS Siloam Lippo Karawaci harus bisa bersentuhan dengan masyarakat sekitar. Usman berharap pihak RS segera membuat pintu di pagar beton tersebut, sehingga  warga sekitar yang berdagang di sekitar dapat memperoleh manfaat secara ekonomi.
“Pihak RS harus berbesar hati, karena kebijakan apapun dari managemen harus dapat mengakomodir realitas sosial masyarakat di sekitarnya,” ujar Usman. (lucha)  





Komentar

Halaman

Pemerintah Kota Serang Lakukan Penertiban Pedagang di Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Tutup Hiburan Karaoke Carista Dan Pondok Betah, Masyarakat Carita Acungi Jempol' Pemda Pandeglang Serta Muspika

TB.Daman SH Ketua DPAC Cisata Peringati Harlah 2 Bersama Sekjen serta Ketua DPAC se-Banten Di Cisata

Pasca Insiden Pembakaran Peternakan Ayam, Polda Banten Berhasil Tangkap 11 Tersangka

Ditreskrimsus Polda Banten Gelar Pemantauan Ketersediaan dan Harga Gas Epiji 3Kg bersama ESDM Prov. Banten dan Disperindag Prov. Banten