Limbah Sagu Menjadi Budidaya Jamur
Pandeglang, Media Kota
Sudah sering kita mendengar bahwasannya bumi Pandeglang itu potensial, dengan beragam alasan orang berargumen tentang hal ini mulai dari pejabat, politisi hingga tukang ojeg. Kenyataannya, kekayaan alam Pandeglang tersebut tidak sejalan lurus dengan kondisi ekonominya yang hingga kini jauh dari harapan, sebagai contoh PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kab. Pandeglang hingga saat ini masih terendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Prov. Banten. Dengan kondisi yang seperti ini sudah barang tentu masyarakat dituntut berfikir dan bekerja lebih keras guna pemenuhan kebutuhan hidupnya karena PEMDA (pemerintah daerah) tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan kepada warganya.
Tugimin, atau yang lebih akrab disapa Mas Min adalah salahsatu warga Pandeglang yang berhasil menciptakan lapangan pekejaan sendiri. Berkat kegigihannya dia kini mempekerjakan puluhan pegawai di pabrik pengolahan sagu aren miliknya yang berlokasi di Kel. Kabayan. “Alhamdulillah wasyukurilah saat ini kami memproduksi tidak kurang dari 50 ton sagu aren per bulan, adapun untuk kebutuhan pasar Pandeglang sendiri yaitu 150 ton per bulannya”, terang Mas Min.
Ketika ditanya mengenai limbah dari pabrik pengolahan sagu miliknya, Mas Min menjelaskan bahwa limbah (ampas) tersebut dimanfaatkan untuk budidaya jamur. “Sekarang kami sudah mempunyai RPJ (Rumah Pengolah Jamur), ke depannya kami berharap pemerintah bisa membantu usaha kecil menengah seperti ini, agar usaha ini bisa terus bertahan dan bekembang”, demikian cetusnya. (Jand/Dis)
Komentar
Posting Komentar