Banjir Pandeglang Sudah Surut Penyakit Datang
Pandeglang-MK.
Banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Pandeglang dan merendam 2.000
rumah, dilaporkan sudah surut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Ino S Rawita, belum lama ini mengatakan,
meskipun banjir sudah surut, namun sejumlah warga lebih memilih untuk tinggal
di rumah keluarganya, ketimbang kembali kerumahnya.
“Banjir yang terjadi di Kabupaten
Pandeglang itu adalah banjir kiriman karena meluapnya Sungai Cipunten Agung,
dan laporan yang masuk ke kami banyak warga yang tidka berani pulang kerumah,
khawatir akan ada susulan,” katanya.
Ino menjelaskan, meski banjir sudah
surut, namun kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat masih dikirim dari
BPBD Provinsi Banten. “Bantuan logistik yang kami kirim, sesuai degan
permintaan kabupaten, dan saat ini selain makanan, permintaan yang datang juga
warga korban banjir meminta karpet,” ujarnya.
Selain telah mengirim karpet
sebanyak 20 buah, BPBD Provinsi Banten terang Ino ,telah mengirimkan bantuan
mie instans sebanyak 90 dus, ikan kaleng 35 dus, saos sambal dan kecap
maisng-maisng 20 dus, dan air mineral 10 dus. “Bantuan telah kami kirim tadi
siang pukul 11: 00 WIB. Termasuk mengirim bantuan dua unit perahu karet,”
ungkapnya.
Meski bantuan masih diminta oleh
korban banjir, namun bantuan permohonan tenaga medis maupun obat-obatan belum
disampaikan. “Kalau untuk obat-obatan sejauh ini belum ada ,mudah-mudahan saja
pasca-banjir ini tidak ada permohonan bantuan obat yang datang ke kami, dari
korban banjir,“ imbuhnya.
Sementara mengenai penanganan
longsoran di Desa Ramean, Kecamatan Mandalawangi, Ino mengatakan pihaknya
kesulitan dalam melakukan penanganan, akibat tidak ada jalan masuk bagi
kendaraan alat berat ke lokasi.
“Kalau yang longsor sudah ditangani
secara gotong royong oleh warga, dan semuanya dapat ditangani dengan baik.
Warga memberikan kayu-kayu besar untuk mencegah longsor kembali dan menjejerkan
kayu di jalan agar jalan desa yang tertutup itu dapat dilalui kembali oleh
masyarakat,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tak kurang
dari 2.000 rumah di empat kecamatan di Kabupaten Pandeglang terendam banjir.
Ketinggian air antara satu hingga dua meter juga merendam sawah dan fasilitas
publik lainnya sejak akhir pekan lalu. Banjir yang terjadi di Kecamatan Labuan,
Patia, Pagelaran, Sukaresmi dan Mandalawangi terjadi karena intensitas curah
hujan yang cukup tinggi selama dua hari terakhir. (HAM)
Komentar
Posting Komentar