BP3B Segera Laporkan Caleg Bermasalah
Pandeglang (MK) -
Koordinator Bidang
Pengawasan Badan Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (BP3B) Uus Usamah
mengaku, akan segera melaporkan sejumlah Daftar Caleg Sementara (DCS) yang
dinilai janggal dan cacat syarat adminstrasi. Kejanggalan yang akan
dilaporkannya itu, diantaranya mengenai syarat pendidikan formal dan bacaleg
berstatus PNS atau BUMD belum mengundurkan diri.
"Dalam DCS ini kami banyak menemukan kejanggalan,`dan kami akan segera layangkan surat ke KPU Pandeglang terkait DCS yang bermasalah itu," kata Uus, kemarin.
Uus mengatakan, berdasar data yang dimilikinya ada beberapa DCS yang disinyalir cacat syarat adminstrasinya. Mereka diantaranya, DCS dari Dapil I dari partai PDIP, DCS ini diketahui sampai saat ini belum melampirkan ijazah pendidikan formalnya. Begitujuga dengan DCS Dapil VI berinisial Smd dari Partai Golkar, DCS ini diketahui masih berstatus PNS dan menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu SMP.
"Ada juga DCS yang merupakan kader Program Keluarga Harapan (PKH), mantan napi yang belum genap lima tahun keluar dari penjara. Untuk itu kami terus menginventarisir data tersebut untuk dilaporkan ke KPU," katanya.
Ketua DPC PDIP, Ebi Santibi, mengakui, dalam berkas pendatfaran calon anggota legislatif (Caleg) belum menerima salinan ijazah formal dari DCS berinisial Am.
"Sepengetahuan saya salinan izahnya belum ada, tetapi untuk jelasnya nanti saya korscek," singkatnya.
Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Arbil Salam Faisal menyatakan, saat ini memang ijazah paket C atas nama Am masih dalam proses penerbitan. Tetapi yang bersangkutan sudah dinyatakan lulus.
"Ijazah paket paket C akan segera keluar bersama siswa SMA lainnya," jelasnya.
Sementara, Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis mengenai kelengkapan syarat adminstrasi DCS yang bersangkutan. Pasalnya, mengenai hal itu ada bagian lain yang menanganinya.
“Saya nggak tahu, sebab pengurus KPU yang baru kan baru dilantik, nanti sya kroscek lagi. Yang jelas selama masa uji publik ini memang kami telah menerima beberapa pengaduan dari masyarakat dan tanggapan dan masukan dari masyarakat nanti konfir ke Pokja pengaduan sampai 27 Juni,” katanya. Ham
"Dalam DCS ini kami banyak menemukan kejanggalan,`dan kami akan segera layangkan surat ke KPU Pandeglang terkait DCS yang bermasalah itu," kata Uus, kemarin.
Uus mengatakan, berdasar data yang dimilikinya ada beberapa DCS yang disinyalir cacat syarat adminstrasinya. Mereka diantaranya, DCS dari Dapil I dari partai PDIP, DCS ini diketahui sampai saat ini belum melampirkan ijazah pendidikan formalnya. Begitujuga dengan DCS Dapil VI berinisial Smd dari Partai Golkar, DCS ini diketahui masih berstatus PNS dan menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu SMP.
"Ada juga DCS yang merupakan kader Program Keluarga Harapan (PKH), mantan napi yang belum genap lima tahun keluar dari penjara. Untuk itu kami terus menginventarisir data tersebut untuk dilaporkan ke KPU," katanya.
Ketua DPC PDIP, Ebi Santibi, mengakui, dalam berkas pendatfaran calon anggota legislatif (Caleg) belum menerima salinan ijazah formal dari DCS berinisial Am.
"Sepengetahuan saya salinan izahnya belum ada, tetapi untuk jelasnya nanti saya korscek," singkatnya.
Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Arbil Salam Faisal menyatakan, saat ini memang ijazah paket C atas nama Am masih dalam proses penerbitan. Tetapi yang bersangkutan sudah dinyatakan lulus.
"Ijazah paket paket C akan segera keluar bersama siswa SMA lainnya," jelasnya.
Sementara, Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis mengenai kelengkapan syarat adminstrasi DCS yang bersangkutan. Pasalnya, mengenai hal itu ada bagian lain yang menanganinya.
“Saya nggak tahu, sebab pengurus KPU yang baru kan baru dilantik, nanti sya kroscek lagi. Yang jelas selama masa uji publik ini memang kami telah menerima beberapa pengaduan dari masyarakat dan tanggapan dan masukan dari masyarakat nanti konfir ke Pokja pengaduan sampai 27 Juni,” katanya. Ham
Komentar
Posting Komentar