SOPIR BINUS SERPONG DILARANG BERIBADAH SHOLAT
Sikap yang tak
terpuji,bahkan sudah mengarah kepada
pelarangan yang berbau kepada ‘Sara’Suku,Agama,Ras dan Warna kulit,terjadi di lingkungan sekolah Bina
Nusantara(Binus) Kel. Lengkong Karya,Kec.Serpong Utara,Kota Tangsel.Tak
ayal terjadi protes keras dari para sopir angkutan yang sehari- harinya
mengangkut para siswa sejak pagi sampai pelajaran usai,yang meraka pada umumnya
warga di sekitar wilayah setempat.Termasuk juga salah satu
tokoh masyarakat yang tak ingin di sebut inisialnya,dengan kejadian tersebut
menurutnya,apa yang sudah di lakukan olah petugas keamanan di sekolah
Binus,merupakan tindakan yang tak bisa di tolerir,selain sudah menyinggung umat
Islam scara umum,juga telah melukai nilai-nilai keagamaan yang selama ini sudah
terjalin baik di lingkungan sekitar Lengkong Karya dan Lengkong Wetan.
![]() |
Yayasan Bina Nusantara Serpong |
“Saya merasa tersinggung dengan apa
yang sudah dilakukan para petugas keamanan(Security)Binus,dengan apa yang sudah
dilakukan kepada delapan orang sopir angkutan anak-anak sekolah yang mereka
sebenarnya wajib di lindungi dengan hak-haknya sebagai penganut agama
islam,juga hak sebagai warga Negara untuk beribadah sesuaI yang diatur dalam
UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2.Dengan kejadian ini Kami menuntut managamen
pengelola sekolah Binus untuk segera membuat permohonan ma'af, tempat bermukimnya
Binus,dan umumnya kepada Masyarakat muslim di seluruh Indonesia.”tutur si tokoh
masyarakat.
Lurah Lengkong Karya,H.Nasir yang di
konfirmasi,kepada media ini menjelaskan,sangat di sayangkan apa yang di lakukan
para petugas secutity Binus,apabila memang terbukti telah melakukan tindakan
yang terjadi dengan melakukan pelarangan beribadah kepada beberapa sopir di
sana.Akan tetapi katanya,segala sesuatunya tetap kita harus mengedepankan azas
praduga tak bersalah untuk tidak memvonis segala sesuatunya. “Apa yang di lakukan kawan-kawan awak
mas media dan LSM,merupakan cermin positif sebagai fungsi sosial control
terhadap apapun kejadian yang ada di sekeliling kita,untuk itu saya sebagai
Lurah mengharapkan adanya keseimbangan pemberitaan yang mengarah kepada proses
pembelajaran positif,untuk tidak membuat suasana keruh apalagi tersulut
provokasi yang tak jelas,intinya saya akan mengajak semua stek holder yang
terkait untuk duduk bersama menyelesaikan kasus ini,”ujar Nasir.
Ketua LSM Benteng Bersatu, Jhoni Darusman,SH, yang ditemui Nedia Kota, menurutnya,sangat menyayangkan masih adanya sikap diskriminasi terhadap pelarangan beribadah di sekolah Binus serpong,”sikap managemen dalam hal ini semestinya tidak terlalu mencampuri hal yang bersifat insidentil terhadap tata cara beribadah,apalagi lingkungan di tempat ini mayoritas beragama muslim,terlebih jika terjadi sikap pelarangan.Dimanapun dan kepada siapapun sepanjang tidak terlalu mengganggu yang berakibat kepada situasi di dalam lingkungan sekolah sebaiknya berikan kebebasan kepada mereka.Agar tidak terlalu melebar dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,saya mengharapkan Pemkot Tangsel bisa mengevaluasi kembali keberadaan sekolah Binus Serpong baik dari sisi legalitas,Tenaga kerja,Sarana dan Prasarana yang di miliki sampai kepada sejauh mana sekolah ini sudah mampu berada di tengah-tengah masyarakat,khususnya warga sekitar,terlepas Binus lebih di huni oleh orang yang secara keberadaan ekonominya mayoritas oleh kaum menengah keatas.,”tuturnya
Ketua LSM Benteng Bersatu, Jhoni Darusman,SH, yang ditemui Nedia Kota, menurutnya,sangat menyayangkan masih adanya sikap diskriminasi terhadap pelarangan beribadah di sekolah Binus serpong,”sikap managemen dalam hal ini semestinya tidak terlalu mencampuri hal yang bersifat insidentil terhadap tata cara beribadah,apalagi lingkungan di tempat ini mayoritas beragama muslim,terlebih jika terjadi sikap pelarangan.Dimanapun dan kepada siapapun sepanjang tidak terlalu mengganggu yang berakibat kepada situasi di dalam lingkungan sekolah sebaiknya berikan kebebasan kepada mereka.Agar tidak terlalu melebar dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,saya mengharapkan Pemkot Tangsel bisa mengevaluasi kembali keberadaan sekolah Binus Serpong baik dari sisi legalitas,Tenaga kerja,Sarana dan Prasarana yang di miliki sampai kepada sejauh mana sekolah ini sudah mampu berada di tengah-tengah masyarakat,khususnya warga sekitar,terlepas Binus lebih di huni oleh orang yang secara keberadaan ekonominya mayoritas oleh kaum menengah keatas.,”tuturnya
Berharap kedepan hal seperti ini tidak terjadi
di tempat lain,maka seluruh lembaga pendidikan di Tangerang Raya,untuk bisa
menempatkan kapasitas sebagai lembaga pendidikan yang menciptakan kader-kader
masa depan pemimpin bangsa,sesuai tujuan pendidikan nasional secara umum,yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa,kerukunan hidup antar umat beragama yang sudah
terjalin dengan baik,jangan di nodai,hanya kepentingan segelintar kelompok
tertentu,semoga. (Dowear)
Komentar
Posting Komentar