Panglima TNI: Ancaman Siber tantangan Multidimensi
Ancaman Siber tantangan Multidimensi Dalam Pertahanan dan keamanan Nasional
Mediakotaonline, TNI Jakarta - "Dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional, ancaman siber telah menjadi tantangan multidimensi yang tidak bisa diabaikan" Ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam sambutannya yang dibacakan Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen TNI J.O. Sembiring pada kegiatan Cyber Awareness Training Dan Cyber Range Session, yang diselenggarakan Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstrahan) Kemhan RI bekerja sama dengan Mirage Group Asia bertempat di The St.Regis Hotel, Jakarta, 5 -7 Februari 2025.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Setiap detik serangan phishing, ransomware, hingga upaya data breach mengintai infrastruktur informasi vital. Disinilah peran kewaspadaan kolektif dan kompetensi teknis menjadi tulang punggung pertahanan institusi. Serangan siber tidak hanya mengancam infrastruktur teknologi informasi, tetapi juga dapat berdampak pada operasional militer, keamanan nasional, dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, kesiapan dalam menghadapi ancaman ini adalah kewajiban bersama.
Disisi lain, kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), berkembangnya Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang ditandai dengan meluasnya Internet of things (IoT), Virtual/Augmented reality dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) telah berdampak pada aspek militer baik doktrin, taktik, dan teknik bertempur serta cara berperang sehingga medan operasi dalam peperangan yang sebelumnya hanya mencakup operasi di darat, laut, udara, dan ruang angkasa kini bertambah mencakup ruang siber.
"Hal ini mengindikasikan perkembangan Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya perang siber (cyber warfare), dimana perang siber merupakan konflik yang melibatkan penggunaan dan penargetan komputer dan jaringan serta mengeksploitasi keunggulan teknologi informasi menjadi senjata yang sangat berbahaya, yang pada akhirnya akan mengancam integritas suatu negara dan bangsa" tuturnya.
Dijelaskan juga bahwa acara ini, "dirancang untuk memastikan kita, sebagai garda terdepan pertahanan negara di dunia maya, memiliki kesadaran dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi ancaman siber". Mengakhiri sambutannya Panglima TNI berharap melalui pelatihan ini, akan memperkuat kesadaran akan risiko siber dan langkah-langkah pencegahannya, mengasah keterampilan teknis melalui simulasi Cyber Range yang realistis, termasuk skenario serangan siber yang mungkin terjadi dalam operasi militer, Meningkatkan koordinasi antara personel TNI dan Kementrian Pertahanan dalam merespon insiden siber.(bryand)
Komentar
Posting Komentar