Qodari Ibaratkan Partai Golkar Sebagai Brutus, Plt DPD AMPI Provinsi Papua Selatan Angkat Bicara

Published from Blogger Prime Android App


Mediakota,JAKARTA -/ Plt (Pelaksana Tugas) DPD AMPI Provinsi Papua Selatan mengecam Pernyataan M.Qodari 
yang menyebut Partai GOLKAR tidak memiliki bela rasa Presiden Jokowi dan pasangan Prabowo-Gibran.

Qodari bahkan mengibaratkan Partai Golkar bisa menjadi ‘Brutus’ atau pihak yang berkhianat.

Menanggapi pernyataan Qodari tersebut, Bayu Samodro PLT DPD AMPI Provinsi Papua Selatan saat dimintai keterangan oleh awak media melalui saluran Handphone pada Sabtu (25-05-2024) mengatakan pernyataan Qodari itu ngaco dan mau menjilat suka ngambil muka, momentum yang kurang bijak.

“Hanya karena tidak dilibatkan oleh Partai GOLKAR untuk survei tahun 2024, Qodari pernyataannya ini ngaco, suka sekali mencari muka, dan akhirnya dirimu sendiri yang menjatuhkan” ujarnya.

Menurut Bayu Partai GOLKAR menempatkan lembaga survei berdasarkan kredibilitas bukan berdasarkan asal-asalan, dan tidak mungkin Partai GOLKAR bekerjasama dengan lembaga abal-abal untuk pemenangan pemilu, mengingat partai GOLKAR sebagai partai besar tentu Partai GOLKAR menempatkan lembaga survei yang kredibel dan hasilnya selalu valid.

Seperti diketahui, lembaga survei milik M.Qodari, Indo Barometer merilis hasil survei untuk pemilu tahun 2024. Partai GOLKAR diprediksi hanya akan mendapatkan 7,7 persen.

"Namun Kenyataannya, partai GOLKAR alhamdulillah mendapat kepercayaan sebesar 15,28% dari masyarakat, artinya lembaga survey milik M Qodari, INDO Barometer margin errornya hasil survei mencapai 100 persen", tutup Bayu. (Megy)

Komentar

Halaman

"Kejam, Kades Tegal Wangi Menes Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur Dengan Tendangan Serta Pukulan"

Seorang warga desa gunungsari kac sukanagara kabupaten Cianjur Jawa Barat, mengadakan ambulan geratis untuk masyarakat

PENGANIAYAAN ANAK DI BAWAH UMUR OLEH OKNUM KADES TEGAL WANGI, PANDEGLANG — KUASA HUKUM DESAK TINDAKAN TEGAS

Klarifikasi Kasus ABG "Ngamar" di Rumah Kades: Versi Kades Dipertanyakan, Korban Mengaku Dianiaya Tanpa Alasan

Diduga Galian C Ilegal Yang Berada Di Link Milik H. R Tidak Kantongi Perijinan Resmi dan Menduga Gunakan Solar Ilegal Dalam Pekerjaannya