PABRIK KERUPUK 898 ILEGAL,KEBERSIHAN TIDAK STERIL



Tangerang selatan Mediakotaonline.com

Pengolahan pabrik makanan ringan kerupuk bangka”898” yang terletak di pertokoan regensi,kelurahan paku jaya Tangerang Selatan,dipastikan perizinannya tidak jelas,kebersihan pengolahan seperti untuk tempat bahan makanan(belum dikatakan steril) tersebut belum cukup,akan tetapi kebersihan harus di dasari dari pengelolaan pertama(dapur) yang tidak steril tempat dan keberadaannya,karena bahan-bahan makanan(kerupuk) sebelumdimatangkan diletakkan ditempat yang kurang layak,dan tidak terjamin kebersihannya,dipastikanbinatang seperti tikus,kecoa,dan lalat sering menghinggapi bahan makanan tersebut.Bahan baku kerupuk tersebut dipastikan tidak terdaftar di BPOM(Badan Pengawasan Obat-obatan)kota Tangerang,begitu juga dengan safety kebakaran dan pemakaian air yang tidak sehat,karena pemakaian air juga langsung melalui air serapan tanah.Para pekerjaanya juga dipekerjakan dengan tidak mengikuti aturan dinas ketenaga kerjaan.Para pekerja bekerja dengan tidak etis karena tidak ada waktu libur,padahal waktu wartawan Mk meliput ke lokasi langsung mereka masih bekerja,padahal waktu itu hari minggu yang seharusnya waktu istirahat/libur bagi para pekerjanya.Upah tidak sesuai dengan upah yang ditentukan oleh dinas ketenaga kerjaan di pemerintahan kota Tangerang Selatan.Dengan demikian agar pemerintah menindak lanjuti perusahaan kerupuk”898” tersebut juga dinas-dinas terkait.menurut keterangan saudara Ali yang menjaga/menunggu toko tersebut menyimpulkan bahwa izin usaha itu sudah diberikan oleh RT/RW,serta Lurah setempat,kalau ditindak lanjuti izin RT/RT,serta Lurah saja tidak cukup dan harus tetap pada izin yang syah dari dinas-dinas terkait.Dengan demikian perusahaan kerupuk bangka”898” banyak melanggar peraturan-peraturan pemerintah dan merugikan konsumen.(Toni/Ending/Usje)
  

Komentar

  1. Saya meragukan kbenaran berita ini dikarenakan saya sudah lama berlangganan kerupuk ini sejak pertama kali kerupuk ini dibuat di rumah.pemiliknya sangat menjaga kebersihannya bahkan setiap hari minggu para karyawan bergotong royong membersihkan.kalo pun yang bapak tulis itu benar adanya mengapa pemilik dan keluarganya sendiri berani memakan kerupuknya bahkan hampir setiap hari.apa mereka jug tidak takut sakit.saya sendiri bisa membuktikan dengan mengajak semua pembaca melihat langsungdan bertanya kepada semua pelanggannya apakah pernh melihat pemiliknya memakan kerupuknya sendiri.saya harap kalian bukanlah wartawan yang hanya ingin mencari uang dengan menjatuhkan orang lain.semoga para pembaca bisa pintar menelaah dan tidak langsung percaya karena kita harus menjadi masyarakat pintar.dan semoga pemilik kerupuk bisa mnindaklanjuti baik secara kekeluargaan maupun jalur hukum terhadap berita ini.terima kasih

    BalasHapus
  2. Selain uang, apalagi tujuan nya? Hal seperti ini sudah biasa dan sering terjadi, biarlah publik yang menilai, bukan anda para redaktur yang menilai.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Halaman

Bongkar" Pembangunan Tower Telekomunikasi Di Kecamatan Jiput Diduga Ijin Sepihak', Pengerjaan nya Tidak Sesuai SOP

Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89

Kepada Presiden Prabowo: Kedaulatan Negara Makin Terancam, Kesenjangan dan Ketidakadilan Makin Menganga

Kades Gofur SH" Minta Masyarakat Kawal Program Hasil Musrenbang Desa Ganggaeng kecamatan Picung

Nota Kesepahaman Diteken, Badan Hukum BUMDes Bakal Dipercepat