Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) 2012 dibuka oleh Boediono
Mediakotaonline.com
Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) untuk ke tujuh kalinya,Pada 2012 ini mengusung tema “Inisiatif Pemberantasan Korupsi Melalui Pembangunan Sistem Integritas”. Konferensi yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, pada Rabu (5/12) ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan pimpinan KPK Busyro Muqoddas di hadapan sekurangnya 150 peserta yang merupakan perwakilan lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, BUMN, pemerintah daerah, akademisi, dan beberapa asosiasi profesi.Pembukaan acara tahunan ini dihadiri pula oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Abubakar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Jaksa Agung Basrief Arief, dan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Dalam pidatonya, Wapres Boediono mengatakan bahwa komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan KPK merupakan kunci keberhasilan mencegah dan memberantas korupsi di Tanah Air, termasuk dalam membangun sistem integritas nasional. “Ada satu kunci lagi yang harus kita pegang untuk mencapai keberhasilan, yaitu niat dan tekad kita semua untuk menjaga integritas pribadi kita masing-masing dan berbuat sesuatu untuk memperbaiki lingkungan kerja kita masing-masing,” jelas Wapres.
Boediono mengapresiasi dan mendukung konsep KPK mengenai perlunya dibangun sistem integritas nasional sebagai solusi mendasar bagi masalah pemberantasan korupsi dan untuk menciptakan tata kelola yang baik (good governance) di Tanah Air. “Sistem seperti itu mensyaratkan perpaduan yang selaras antara integritas pribadi, integritas institusi, integritas hubungan antar institusi dan integritas suprastruktur yang memayungi seluruh perangkat pengelolaan negara itu,” Wakil Presiden
Konferensi yang menjadi forum para pemangku kepentingan gerakan
pemberantasan korupsi untuk dapat berinteraksi, bertukar informasi, dan
meningkatkan saling pengertian ini, “Harapan kita, kemudian tumbuh sinergi
positif antara kegiatan masing-masing sehingga tujuan menjadikan negeri kita
bebas dari korupsi, lebih cepat kita capai,” tandas Boediono.
Busyro Muqoddas mengatakan bahwa” Indonesia perlu melakukan inovasi dalam upaya menekan tingkat korupsi. Pendekatan penindakan yang selama ini masih menjadi fokus upaya pemberantasan korupsi perlu dikombinasikan dengan upaya pencegahan dan pendidikan. “Upaya penindakan kasus-kasus korupsi akan menjadi perang tanpa henti yang akan sangat menguras energi seluruh elemen bangsa,” papar Busyro. kegiatan penindakan akan menimbulkan efek jera yang kurang signifikan apabila tidak diimbangi dengan upaya perbaikan sistem untuk mencegah terjadinya korupsi, serta upaya menekan tumbuh kembangnya koruptor baru melalui pendekatan pendidikan.
Pengalaman KPK menangani kasus-kasus korupsi, lanjut Busyro, dapat dikatakan bahwa korupsi pada hakikatnya merupakan gejala dari lemahnya integritas individu, integritas institusi, dan integritas hubungan antar-institusi. Integritas individu merupakan keutuhan pribadi, yang tercermin dalam implementasi nilai dan prinsip pada saat melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam organisasi, sehingga tujuan organisasi tercapai dengan cara-cara yang bermoral dan berakhlak juga Beriman.
Dengan terbangunnya integritas individu, diharapkan integritas institusi dan integritas hubungan antar-institusi akan dapat membentuk sebuah sistem integritas nasional. “Upaya pembangunan sistem integritas nasional ini perlu dibaca dalam konteks untuk mencapai tujuan nasional, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” lanjutnya.
Menurutnya, salah satu faktor kunci keberhasilan terbentuknya integritas nasional Indonesia adalah terletak pada sikap para pemimpin yang mampu menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. Pemimpin yang senantiasa memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk mencapai tujuan nasional, di samping adanya elemen bangsa yang senantiasa mendorong dan mengawal terbangunnya integritas nasional. “Dengan demikian hal ini merupakan kerja bersama seluruh komponen bangsa yang harus dilaksanakan secara terus menerus,” ucap Busyro.
Seusai dibuka secara resmi oleh Wapres dan pimpinan KPK dengan pemukulan gong, acara KNPK 2012 berlanjut dengan pemaparan berbagai narasumber pimpinan lembaga atau instansi untuk berbagi pengalaman seputar best practice pencegahan dan pemberantasan korupsi, terutama berkaitan dengan sistem integritas, yang terjadi di instansi masing-masing. Narasumber yang hadir di antaranya Wakil Menteri Badan Perencana dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, La Ode dari Kemitraan, dan perwakilan dari PT. Danone Aqua.
Busyro Muqoddas mengatakan bahwa” Indonesia perlu melakukan inovasi dalam upaya menekan tingkat korupsi. Pendekatan penindakan yang selama ini masih menjadi fokus upaya pemberantasan korupsi perlu dikombinasikan dengan upaya pencegahan dan pendidikan. “Upaya penindakan kasus-kasus korupsi akan menjadi perang tanpa henti yang akan sangat menguras energi seluruh elemen bangsa,” papar Busyro. kegiatan penindakan akan menimbulkan efek jera yang kurang signifikan apabila tidak diimbangi dengan upaya perbaikan sistem untuk mencegah terjadinya korupsi, serta upaya menekan tumbuh kembangnya koruptor baru melalui pendekatan pendidikan.
Pengalaman KPK menangani kasus-kasus korupsi, lanjut Busyro, dapat dikatakan bahwa korupsi pada hakikatnya merupakan gejala dari lemahnya integritas individu, integritas institusi, dan integritas hubungan antar-institusi. Integritas individu merupakan keutuhan pribadi, yang tercermin dalam implementasi nilai dan prinsip pada saat melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam organisasi, sehingga tujuan organisasi tercapai dengan cara-cara yang bermoral dan berakhlak juga Beriman.
Dengan terbangunnya integritas individu, diharapkan integritas institusi dan integritas hubungan antar-institusi akan dapat membentuk sebuah sistem integritas nasional. “Upaya pembangunan sistem integritas nasional ini perlu dibaca dalam konteks untuk mencapai tujuan nasional, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” lanjutnya.
Menurutnya, salah satu faktor kunci keberhasilan terbentuknya integritas nasional Indonesia adalah terletak pada sikap para pemimpin yang mampu menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. Pemimpin yang senantiasa memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk mencapai tujuan nasional, di samping adanya elemen bangsa yang senantiasa mendorong dan mengawal terbangunnya integritas nasional. “Dengan demikian hal ini merupakan kerja bersama seluruh komponen bangsa yang harus dilaksanakan secara terus menerus,” ucap Busyro.
Seusai dibuka secara resmi oleh Wapres dan pimpinan KPK dengan pemukulan gong, acara KNPK 2012 berlanjut dengan pemaparan berbagai narasumber pimpinan lembaga atau instansi untuk berbagi pengalaman seputar best practice pencegahan dan pemberantasan korupsi, terutama berkaitan dengan sistem integritas, yang terjadi di instansi masing-masing. Narasumber yang hadir di antaranya Wakil Menteri Badan Perencana dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, La Ode dari Kemitraan, dan perwakilan dari PT. Danone Aqua.
(Humas)
Komentar
Posting Komentar