JALAN RAYA CIPADU SEGERA DI PERLEBAR SESUAI PERKEMBANGAN
toko di jalan Cipadu |
Tangerang Mediakotaonline.com
Cipadu sebagai pusat tekstil terbesar di KotaTangerang bahkan Jakarta .Popularitas Mal yang semakin meramaikan kota Jakarta ternyata tidak sampai membunuh pasar tradisional.
Salah satu pasar yang masih ramai di kunjungi sampai saat ini adalah pasar Cipadu. Pasar ini merupakan Gudangnya penjualan tekstil dengan harga miring. Kemasyuran pasar ini sudah ada sejak dulu, bahkan bila ditanya sejak kapan tempat itu menjadi pusat tekstil warga dan penjual disana hanya mengetahui bahwa tempat itu sudah ada sejak dulu dan tidak diketahui asal usulnya, mungkin pada awalnya diwilayah ini pernah dihuni oleh pengerajin pengerajin bahan tekstil yang berkembang hingga sekarang.Secara geografis luas wilayah kelurahan Cipadu sebesar 120,07Ha. kelurahan ini berbatasan dengan jalan HosCokroaminoto dibagian utara , berbatasan dengan kelurahan Cipadu Jaya didaerah selatan dan barat, dan diutara berbatasan dengan kelurahan Kreo Selatan.Cipadu adalah kelurahan yang berada di kecamatan larangan, kota tangerang, Banten, Indonesia. Cipadu terdiri atas 55 rukun tetangga dan 8 rukun warga, pada tahun 2012 tercatat terdapat sebanyak 14.489 jiwa dengan 3.684 kepala keluarga.
Dibawah kepemimpinan LURAH Mas'ud S.SOSPamor Pasar Cipadu sebagai pusat tekstil dan garmen semakin mencuat. Suasananya relatif aman dan nyaman, harga barangnya pun miring. Makanya semakin banyak pembeli berbelanja, dan makin banyak pedagang yang menuai untung.
Nama Pasar Cipadu sebagai pusat tekstil dan garmen semakin mencorong. Coba lihat sepanjang Jalan K.H. Wahid Hasyim, terutama dari wilayah Kreo hingga Pondok aren, Tangerang Selatan. Di kanan-kiri jalan, bertebaran toko-toko tekstil dan garmen. Entah itu menjual bahan, baju, seprai, dan pernak-pernik lainnya. Padahal, Jalan K.H. Wahid Hasyim lumayan sempit, hanya cukup untuk dua mobil.
Yang lebih hebat, di sepanjang jalan ini sudah bertengger pusat-pusat pertokoan yang kebanyakan diisi pedagang tekstil dan garmen. Di situ ada Cipadu Square, Pertokoan Anugerah, Pertokoan Dionasi, Pertokoan Kospin Jaya, hingga Pertokoan Mulia Jaya. Yang belakangan disebut ini adalah pelopor perkembangan daerah Cipadu sekaligus pusat perbelanjaan paling ramai.
Bahkan, di hari Sabtu atau Minggu, yang berkunjung ke sini bisa tiga kali lipat dari hari biasa. Maklum, di hari biasa kebanyakan pembelinya adalah untuk partai grosiran. Di akhir pekan, pembelinya bercampur dengan para pembeli eceran.
Selain lebih nyaman dan aman, Cipadu juga di kelilingi wilayah perumahan dari kelas menengah hingga atas. Sebut sajalah berbagai perumahan mentereng di kawasan Bintaro hingga kawasan Serpong. Yang paling penting, harga barang di Cipadu juga relatif murah ketimbang pusat tekstil lain, seperti Tanahabang.
Tak heranlah bila Cipadu punya daya tarik tersendiri yang menyedot semakin banyak pengecer dan konsumen tekstil dan garmen berbelanja di sini.
Selanjutnya, kawasan Cipadu tumbuh pesat menjadi salah satu pusat dagang tekstil di Jakarta. Berbagai toko, ruko, dan pusat perbelanjaan tekstil lainnya terus bermunculan di situ. Melihat pesatnya perkembangan ini, tak ayal, Pasar Cipadu pun menjadi pesaing serius sentra tekstil lainnya, seperti Pasar Jatinegara, Pasar Mayestik, bahkan Pasar Tanah abang.
Tapi, kondisi jalan masuk yang sempit masih jadi kendala utama yang dikeluhkan para pedagang. Mereka pun menggantungkan harapan pada Pemkot Tangerang yang sudah berencana melebarkan Jalan K.H. Wahid Hasyim tahun mendatang.
Komentar
Posting Komentar