RATUSAN KPM BPNT DI KEC SUMUR KECEWA DI GRADUASI

 


 Warga kurang mampu di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Banten mengaku kecewa kepada pemerintah, pasalnya ratusan warga tersebut sebelumnya terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). terapi per januari 2021 namanya tercoret dan tidak mendapatkan bantuan lagi.srperti yang dialami nenek Smh



 Pedahal jika melihat keseharian Anh(65), warga  Desa Tunggal jaya kecamatan sumur kabupaten Pandeglang Banten ini sangat layak sebagai penerima bansos pemerintah.



Lansia yang hidup di rumah sangat sederhana ini selalu mengandalkan bantuan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab, kondisi tubuhnya yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja.


Saat ditemui awak media, Kepala Desa Tunggal jaya melalui kasi pemerintahan Asep Bayu mengaku kaget dengan pencoretan Anh dari daftar KPM BPNT. Sebab, yang bersangkutan termasuk masyarakat kurang mampu dan semestinya jadi prioritas.


"Terus terang saya kaget saat tahu nenek Anh yang tergolong warga kurang mampu dan butuh bantuan justru tidak mendapatkan bantuan. Karena namanya dicoret dari daftar KPM BPNT," ujarnya, Jumat (22/1). 


"Kami juga sangat menyayangkan sikap petugas pendataan, apalagi pencoretan yang mereka lakukan sepihak. Karena, kami tidak pernah dilibatkan dalam melakukan pendataan terhadap warga yang berhak menerima," tambah Bayu.


Ditambahkan Bayu, selain Anh, sejumlah warganya yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima KPM BPNT juga dicoret. Sehingga per Januari 2021 tidak lagi mendapatkan bantuan.


"Agar program nasional ini tepat sasaran, proses graduasi atau pencoretan KPM BPNT harusnya melibatkan desa. Karena, desa yang memahami siapa saja yang layak atau berhak mendapatkan. Sehingga, masyarakat yang benar-benar kurang mampu tidak digraduasi," tegasnya.


Sementara itu, Anh mengaku sedih setelah namanya tidak lagi terdaftar dalam penerima bantuan yang diberikan setiap bulan. Padahal, dia sangat membutuhkan bantuan tersebut.


"Saya tahunya kalau nama saya dicoret, saat cucu saya mau ambil bantuan sembako yang biasa saya dapatkan. Kok kata petugasnya, sudah tidak dapat lagi. Sedih sih, tapi ya tidak apa-apa, mau gimana lagi," katanya dengan nada lirih.


Anh menerangkan, biasanya setiap bulan dia menukar uang dalam kartu untuk mendapatkan BPNT. Bahkan, ia mengaku sudah lama tercatat sebagai KPM. Namun sejak bulan Januari 2021, namanya telah dicoret dari program yang di gelontorkan  Kemensos RI ini.


"Dari bantuan itu, biasanya saya mendapatkan beras 12 kg, buah buahan, kacang ijo/tanah dan telor,. Sehingga, bantuan itu sangat membantu saya dalam mencukupi kebutuhan makan selama satu bulan," ungkapnya. 

Nenek Anh mengaku memang menggantungkan bantuan untuk makan sehari-hari. Apalagi saat ini, kondisinya  sedang sakit-sakitan.


"Semoga saja bulan depan saya bisa dapat bantuan lagi. Saya sudah tidak ada lagi yang mencarikan uang, suami saya sudah lama meninggal  tandasnya sembari berharap.


Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Sosial (DinSos)kabupaten Pandeglang, untuk kecamatan sumur ada 851 KPM BPNT yang digraduasi dengan berbagai pertimbangan dan alasan.

   (lex)

Komentar

Halaman

Bongkar" Pembangunan Tower Telekomunikasi Di Kecamatan Jiput Diduga Ijin Sepihak', Pengerjaan nya Tidak Sesuai SOP

Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89

Kepada Presiden Prabowo: Kedaulatan Negara Makin Terancam, Kesenjangan dan Ketidakadilan Makin Menganga

Kades Gofur SH" Minta Masyarakat Kawal Program Hasil Musrenbang Desa Ganggaeng kecamatan Picung

Nota Kesepahaman Diteken, Badan Hukum BUMDes Bakal Dipercepat