MANTAN PAMDAM DIPONEGORO SANGAT BERTANGGUNG JAWAB SIAP MENANGGUNG RESIKO APAPUN DEMI PRAJURITNYA
Jakarta
Mediakotaonline.com
Selain serah terima jabatan
Kapolda DIY, hari ini juga digelar serah terima jabatan Pangdam IV/Diponegoro.
Tapi ada perbedaan antara dua pergantian pimpinan penjaga stabilitas keamanan
di DIY itu.
Untuk pelantikan Kapolda DIY, Mabes Polri membebaskan wartawan
untuk melakukan peliputan. Bahkan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo
berkenan memberikan pernyataan usai melantik Brigjen Pol Haka Astana
menggantikan Brigjen Pol Sabar Rahardjo yang baru 10 bulan menjabat.
Pemandangan berbeda terjadi di Markas Besar TNI AD di Jalan
Veteran, Jakarta Pusat, Senin pagi (8/4/2013). Proses serah terima jabatan
Pangdam Diponegoro digelar tertutup.
Pagi ini, Mayjen TNI Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten
Personalia Kepala Staf TNI AD menggantikan Mayjen TNI Hardiono Saroso.
Sedangkan Hardiono menjadi Staf Kepala Staf TNI AD di Mabes TNI AD.
Mengapa serah terima jabatan ini digelar tertutup? Menurut Kepala
Sub Dinas Penerangan Umum TNI AD, Kolonel Zaenal M, acara ini bukan tertutup.
"Tetapi internal. Untuk proses pergantiannya akan digelar di Makodam
Diponegoro nanti," kata Zaenal dalam perbincangan dengan.
Pergantian
Kapolda DIY dan Pangdam Diponegoro ini dilakukan setelah kasus penyerangan
Lapas Cebongan, Sleman, DIY yang menewaskan 4 tahanan pembunuh anggota Kopassus
Serka Heru Santoso. TNI AD sudah menyatakan, 11 pelaku penyerangan merupakan
anggota Grup II Kopassus Kandang menjangan Kartosuro.
Perlu diingat, kata Hardiono,
soliditas TNI dan Polri sangat kokoh di wilayah hukum Kodam IV/Diponegoro.
"Hari ini ada kegiatan jalan sehat antara TNI dan Polri di Yogyakarta,"
katanya.
Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan pada penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. "Setelah kejadian, saya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro," kata Hardiono.
Hardiono menegaskan, tidak mungkin TNI ada yang terlibat dalam penyerangan tersebut karena hasil penelitian tadi malam jaminan dari komandan satuan mereka, semua mampu mengondisikan semua prajuritnya
Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan pada penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. "Setelah kejadian, saya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro," kata Hardiono.
Hardiono menegaskan, tidak mungkin TNI ada yang terlibat dalam penyerangan tersebut karena hasil penelitian tadi malam jaminan dari komandan satuan mereka, semua mampu mengondisikan semua prajuritnya
.Disini perlu kita simak dari
ucapan Pangdam Diponegora adalah seorang prajurit sejati yang selalu membela anak buahnya
sangat cocok jiwa seorang satria yang pasti siap membela negara "ujar
ketua Korwil AWDI banten dengan mediakota.(Lucha)
Komentar
Posting Komentar