Festival Budaya Manifestasi Ruh Pembangunan Purwakarta



Purwakarta, MEDIA KOTA

 Menghadapi Perayaan Hari Jadinya, Kabupaten Purwakarta terus bersolek, menyiapkan berbagai kegiatan yang memiliki nilai seni dan budaya. Tahun ini hari jadi purwakarta yang ke 182 dan Kabupaten Purwakarta yang ke 45, mengambil tajuk Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa.
Tak tanggung, 26 ribu lampion pada malam puncak hari jadi 26 juni mendatang akan diterbangkan ke langit Purwakarta, disamping pada waktu yang sama menampilkan Festival Budaya Negara-negara Asean yang rencananya akan mengikutsertakan 10 Negara.
Mengukur sukses tidaknya rencana hajat besar ini, Purwakarta tidak bisa dianggap main. sebab Perayaan Hari Jadi Purwakarta Tahun-tahun sebelumnya bisa dikatakan berhasil sejak 2010 lalu. Sebut saja, Festival Tumpeng tahun 2010 telah membukukan Purwakarta di Rekor Muri dengan Penyajian Tumpeng Terbanyak 37.683 tumpeng yang dirangkaikan dengan Festival Seni Budaya se Jawa dan Bali.
Belum lagi Festival Parade Egrang ditahun 2011, lagi mencatatkan rekor Muri dengan jumlah peserta Egrang 14.570 Peserta yang dirangkaikan dengan Festival Seni Budaya se Nusantara. Pada tahun yang sama, perhelatan yang tidak bisa dianggap main adalah Parade Bedug pada malam takbiran dalam rangkaian hari jadi purwakarta tahun 2011 itu, mencatat rekor muri baru sebagai peserta parade bedug terbanyak 1.614 bedug berbagai ukuran dan bentuk.
Rangkaian event bertajuk Seni dan Budaya yang dipertontonkan Purwakarta selama kurun waktu itu bukanlah tanpa makna. Ditemui saat gelaran Mitembeyan (mengawali-red) rangkaian Hari Jadi, di Pendopo pemkab purwakarta awal pekan ini, Bupati Purwakarta menegaskan jika seluruh rangkaian hari jadi dan termasuk setiap kebijakan yang dilahirkannya merupakan manifestasi budaya sebagai ruh pembangunan. “jika setiap kebijakan didasarkan pada budaya dan kultur yang menempati suatu wilayah maka niscaya pembangunan itu akan memiliki nilai, sunda menyebut Ciri Sabumi Cara Sadesa Jawadah tutung biritna, sacarana-sacarana lain tepak sejen igel. Artinya, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam mengolah potensi yang ada, itulah Budaya yang sesungguhnya masuk pada setiap kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat, bukan hanya sebatas pelestarian”, jelas Bupati.
Rangkaian Hari Jadi Purwakarta Tahun ini sudah dimulai dengan ditandai acaraMitembeyan, masih banyak rangkaian acara yang akan ditampilkan, termasuk akhir pekan ini adalah Panggung Seni Budaya Tatar Sunda dan Cirebonan. Belum lagi Festival Egrang dan tentu puncaknya menerangi langit purwakarta oleh 26 ribu lampion terbang dan Seni Budaya Negara Asean yang akan digelar 26 Juni mendatang.
Lalu Sesemarak apakah perhelatan Akbar ini akan terjadi di Purwakarta? kita tunggu saja dan tentunya belum puas jika tidak menyaksikannya secara langsung pada saatnya nanti.(UA)

Komentar

Halaman

Bongkar" Pembangunan Tower Telekomunikasi Di Kecamatan Jiput Diduga Ijin Sepihak', Pengerjaan nya Tidak Sesuai SOP

Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89

Kepada Presiden Prabowo: Kedaulatan Negara Makin Terancam, Kesenjangan dan Ketidakadilan Makin Menganga

Kades Gofur SH" Minta Masyarakat Kawal Program Hasil Musrenbang Desa Ganggaeng kecamatan Picung

Nota Kesepahaman Diteken, Badan Hukum BUMDes Bakal Dipercepat