KESEJAHTERAAN RAKYAT HANYA HEMBUSAN ANGIN SORGA CALEG !!!



Pileg 2014, Jangan Mudah Terkecoh

Pandeglang, Media Kota Online.com
Pemilihan Legislatif sudah semakin diambang pintu, tapi respon dari warga masyarakat masih terlihat adem ayem saja, mencerminkan kepercayaan rakyat terhadap para wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat apakah yang ada ditingkat daerah maupun pusat mungkin telah memudar, dampak ulah janji-janji yang selalu mereka lontarkan seperti masalah Kesejahteraan Rakyat akan mereka perjuangkan agar kehidupan rakyat bias jadi lebih baik dan maju, tapi kenyataannya janji-janji tersebut hanyalah kosong belaka, hingga janji-janji tersebut diibaratkan bagaikan hanya hembusan angin suga untuk menina bobokanrakyat, yang kehidupannya masih belum bias terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan ketidak-adilan.
Membuat rakyat dalam menghadapi Pemilihan Legislatif 2014 yang telah semakin diambang pintu, jadi kebanyakan akan bersikap “siap memilih jika ada sesajennya”, sikap ini ditunjukan rakyat karena setelah para caleg seperti pada Pemilu Legislatif sebelumnya, ketika setelah mereka terpilih untuk duduk dikursi yang disebut sebagai tempat bagi orang-orang yang terhormat, masalah kesejahteraan rakyat pada kenyataannya dikesampingkan dikalahkan oleh adanya kepentingan pribadi dan kelompok.
Bukti dari hal tersebut dapat dilihat dimana dalam mengambil kebijakan-kebijakan selaku para wakil rakyat yang terhormat, seperti pada pembangunan yang dapat menyerap banyaknya tenaga kerja, pada umumnya tidak mereka lakukan sehingga pengangguran jumlahnya kini jadi semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk, membuat kehidupan rakyat yang belum bisa terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan juga ketidak-adilan jadi bertambah banyak. Sementara para wakil rakyat dimaksud dimana kehidupannya pada umumnya atau sebelumnya mereka menjadi para wakil rakyat yang terhormat tidak berkecukupan kini bisa jadi telah berkecukupan, seperti dengan membangun rumah dengan perabotannya terbilang mewah dan memiliki mobil bahkan ada yang lebih dari satu sedangkan bagi yang doyan kawin, bisa memiliki istri jadi lebih dari dua.
Begitu pula dengan pembangunan jalan sebagai urat nadi yang bisa mempelancar jalannya arus ekonomi atau mendongkrak perekonomian rakyat bila kondisinya baik, malah banyak yang dibiarkan dalam kondisi rusak khususnya badan jalan yang ada didaerah pedesaan, hingga membuat beban biaya transportasi pengangkut hasil panen rakyat dari kaum tani jadi melonjak, begitu pula dengan saluran irigasi, jikapun ada yang dibangun hanya didaerah tertentu saja.
Contoh kecil seperti diwilayah Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang Banten, sementara untuk yang ada diwilayah selatan yang telah dikenal sebagai salah satu lumbung padinya Kabupaten Pandeglang juga Provinsi Banten, dibiarkan dengan status tadah hujan hingga membuat areal sawah dimaksud jadi banyak yang telah berobah fungsi jadi areal perumahan atau rumah tempat tinggal bagi orang-orang yang banyak uang, seperti apa yang terjadi diwilayah Kecamatan Suka Resmi Panimbang dan bahkan diwilayah Kecamatan Cipeucang yang ada saluran cacing dari irigasinya.
Jadi Kuli Panggul Atau Bangunan                                                                                                                         Dampak dari areal sawahnya telah dijual, karena hasil panennya dinilai tidak mencukupi untuk menutupi biaya kehidupan mereka sehari-hari, maka mereka terpaksa banyak yang menjadi tukang panggul atau menjadi kuli bangunan dikota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi dan kota besar lainnya. Sedang bagi yang wanita banyak yang jadi buruh pabrik dan pembantu rumah tangga atau jadi TKW keluar negeri seperti Malaysia, Arab, Korea dan sebagainya.
Maka berdasarkan hal tersebut khususnya bagi para caleg yang baru ingin mencoba nasibnya, dihimbau agar tidak menyalahkan rakyat jika mereka terpaksa harus bersikap “siap memilih jika ada sesajennya”, karena hal tersebut dapat terjadi sesungguhnya dampak ulah dari mereka para wakil rakyat yang terdahulu, dimana mereka banyak yang telah ingkar akan janjinya seperti akan memperjuangkan nasib rakyat agar bisa sejahtera dan terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan ketidak adilan, tapi pada kenyataannya yang lebih diutamakan dalam mengambil berbagai kebijakan yang jelas adalah untuk memperkaya diri sendiri.
Seperti dengan mendatangi kehampir semua SKPD, dengan berbagai dalih yang berujung minta-minta paket proyek bahkan ada yang dengan cara melakukan penekanan sesuai kewenangannya selaku wakil rakyat yang terhormat. Disamping itu acara kunjungan kerja dengan dalih studi banding keluar daerah bahkan keluar negeri mereka perbanyak, dimaksudkan agar penggerogotan dana APBD atau APBN bisa dihalalkan karena dilindungi oleh peraturan yang ada.
Sementara hasil dari studi bandingnya, pada kenyataannya tidak membawa hasil seperti apa yang diharapkan, contoh kecilnya seperti apa yang terjadi diwilayah Kabupaten Pandeglang Banten yang telah menelan biaya milyaran rupiah terhitung sejak mereka menduduki kursi sebagai wakil rakyat yang terhormat  yaitu tahun 2009 hingga menjelang akhir masa jabatannya yaitu tahun 2014, hasilnya Kabupaten Pandeglang tetap tercatat sebagai sebuah Kabupaten yang paling tertinggal di Provinsi Banten, khususnya dibidang inprastruktur dan kehidupan rakyatnya yang sebahagian besarnya juga masih belum bisa terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan ketidak adilan.
Sedangkan bukti lain seperti dalam mengambil kebijakan, contoh pada pembangunan yang dapat menciptakan banyaknya lapangan pekerjaan guna menyerap banyaknya tenaga kerja tidak mereka lakukan, sehingga Kabupaten Pandeglang kini jadi dikenal sebagai daerah pengexport tenaga kerja seperti kuli panggul dan bangunan, buruh pabrik dan pembantu rumah tangga demi memperjuangkan agar dapur mereka bisa tetap ngebul, bukan untuk kaya seperti apa yang dilakukan pada umumnya oleh mereka para wakil rakyat yang terhormat dan digaji oleh rakyat, bahkan banyak yang diketahui terlibat korupsi atau terima suap.
Praktek Politik Uang Jadi Sangat Berperan                                                                                              Dengan kondisi kehidupan rakyat sebahagian besarnya masih terbelenggu kemiskinan, kebodohan dan ketidak-adilan, sehingga kebanyakan mereka jadi selalu menyandarkan kehidupannya pada elas kasih dari seseorang hingga tercermin mereka bagaikan seekor kerbau yang ditusuk hidungnya untuk mengikuti kemana sang gembala membawanya, maka praktek politik uangpun bisa jadi semakin sangat berperan pada disetiap akan diselenggarakannya pemilihan, apakah itu yang namanya Pemilu Legislatif, Pemilukada bahkan hingga Pilpres dan sebagainya.
Apalagi dengan adanya sikap rakyat yang sebagian besarnya siap akan memilih bila ada sesajennya, hingga diprediksi untuk hasil Pileg 2014 mendatang, para caleg yang nantinya akan terpilih sebagai pemenang dalam perolehan suara dan menjadi anggota legislatif, kebanyakan adalah orang-orang yang punya banyak uang dan memiliki kekuasaan.
Oleh karena jika ada pihak yang selalu menyalahkan rakyat kenapa sampai banyak yang salah bersikap ada pilihan jika ada sesajen, sesungguhnya itu salah besar, karena mereka bersikap demikian adalah dikarenakan ulah kebanyakan para pemimpin terdahulu baik yang berada dilegislatif maupun diexekutif yang selalu mengumbar janji-janji kosong, terutama pada masalah kesejahteraan rakyat yang sesuai janjinya akan mereka perjuangkan , sehingga belenggu kemiskinan, kebodohan dan ketidak-adilan, tidak lagi melingkari atau menyelimuti kehidupan rakyat, tapi pada kenyataannya yang diperjuangkan oleh mereka para pemimpin dimaksud pada umumnya adalah masalah kesejahteraan dan memperkaya diri sendiri.
                                                                                                                        Pandeglang Selatan, 10 Febuari 2014

Komentar

Halaman

Bongkar" Pembangunan Tower Telekomunikasi Di Kecamatan Jiput Diduga Ijin Sepihak', Pengerjaan nya Tidak Sesuai SOP

Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89

Kepada Presiden Prabowo: Kedaulatan Negara Makin Terancam, Kesenjangan dan Ketidakadilan Makin Menganga

Kades Gofur SH" Minta Masyarakat Kawal Program Hasil Musrenbang Desa Ganggaeng kecamatan Picung

Nota Kesepahaman Diteken, Badan Hukum BUMDes Bakal Dipercepat