KNPI warga kota tangerang menuntut aksi premanisme dikota tangerang diberantas dan dihilangkan
Tangerang-media kota/MK-sunggu ironis aksi kekerasan yang dialami Ibnu Wahyudi, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, oleh sekelompok preman berkedok tukang parkir liar dilingkungan puspem pemerintahan kota tangerang beberapa hari lalu, disesalkan oleh pemuda dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat.
kok bisa ya, aksi premanisme dan kekerasan terjadi justru di pelataran kantor pemerintah sendiri. Kemana para aparat penegak hukum kepolisian dan Satpol PP yang tak lain adalah penegak Perda K3," ujar Ketua KNPI Kota Tangerang, Ibrohim, Rabu (5/11/2014).
Menurut Ibrohim, aksi pemukulan yang dilakukan oleh sejumlah oknum preman parkir pada saat penutupan festival Al Azhom beberapa hari lalu, menunjukkan rasa aman yang telah hilang di Kota Tangerang.
Apalagi, korban dari aksi premanisme itu adalah petugas kebersihan yang notabene adalah aparat pemerintah. "Penegak hukum di Kota Tangerang terlihat sudah lemah syahwat dalam memberantas premanisme. Padahal korban terus berjatuhan," ujarnya.
Sementara itu, Jemmy, aktivis Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Tangerang, mengatakan Kota Tangerang sepertinya sudah menjadi lokalisasi premanisme buangan dari Jakarta.
"Jangan sampai ini menjadi benar. Ketika Kota Tangerang menjadi lokalisasi bagi para preman dari ibu kota, kita pemuda harus bergerak mendesak penegak hukum untuk menumpas keberadaan preman-preman tersebut dikota tangerang ini," tegasnya.
Diakui Jemmy, bahwa kawasan pusat pemerintahan adalah wilayah bebas parkir dan tidak ada retribusi parkir untuk kawasan tersebut. "Patut diduga ada oknum yang bermain sehingga marak petugas parkir ilegal yang berujung pada tindakan premanisme,Dan Untuk aparat penegak hukum terutama polisi polsek benteng kota,polres kota tangerang dan polda metro jaya harus bertidak tegas untuk memberantas premanisme yang sering terjadi diwilaya nya"tegasnya.(M.zakaria-zecky/euis.H
Komentar
Posting Komentar