KOORDINATOR PROYEK BERTAHAN WALIKOTA AKAN “di RONTOKAN” oleh LASKAR ANTI KORUPSI INDONESIA (LAKI)
Serang, Wacana
News
Adanya data dan informasi yang
berkembang di Pemerintahan Kota Serang khususnya di Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), membuat para pimpinan atau Kepala Dinas, Badan maupun Kepala
Bagian (Kabag) merasa tertekan dengan masih giatnya koordinator proyek/kegiatan
di semua SKPD yang dikendalikan oleh keluarga Walikota dalam hal ini Saudara H.
Opan (Ipar Walikota).
Dengan adanya campur tangan
keluarga Walikota dengan cara intervensi kegiatan/proyek yang ada di setiap
Dinas/SKPD membuat para pejabat di lingkungan Pemkot tidak nyaman dalam
melaksanakan tugas, terbukti banyaknya pekerjaan infrastruktur di wilayah Kota
Serang yang amburadul atau bermasalah akibat pengusaba/rekanan yang mendapatkan
tender/lelang/Pil/PL diambil lebih dulu sebagai uang setoran oleh keluarga
Walikota H.Opan.
Bahkan informasi dilapangan
saudara H. Opan harus mengembalikan dana sebesar ± 5 milyar rupiah kepada
beberapa pengusaha/rekanan yang telah diambil dananya lebih dulu dengan
dijanjikan proyek yang ada di SKPD Pemkot Serang.
Sebagaimana di katakan sumber
yang layak dipercaya bahwa koordinator (H. Opan) harus mengembalikan dana
sebesar ± Rp. 5.000.000.000 kepada rekanan dan sebagai jaminannya akan
diberikan proyek yang ada di SKPD dan bila tidak kasus akan naik ke ranah
hukum, ujar Sumber tadi.
Demi menjaga kondusifitas
Pemkot Serang, Walikota TB. Haerul Jaman harus segera turun tangan atau mencegah
iparnya untuk tidak intervensi atau mengkoordinir proyek / kegiatan di SKPD, kalau
Walikota tidak ingin bermasalah atau masuk ke ranah hukum, bahkan jabatan
Walikota yang kini disandang Tb. Haerul Jaman akan “rontok”
Sekjen AJB
Banten Suparman mengatakan, “sebaiknya di Pemkot Serang ini,semua
kegiatan/proyek di serahkan saja ke masing-masing SKPD dan koordinatorsaudara
H. Opan jangan intervensi lagi ke SKPD, sebab bila dipaksakan berarti tidak
kasihan kepada kakak iparnya yaitu Walikota dan ini akan merusak kinerja
Walikota bahkan bisa saja tersangkut masalah hukum, karena sejak ada koordinator
proyek yang dipegang H. Opan, pekerjaan banyak yang rusak parah, akibat
pengusaha diambil setoran lebih dulu”. Kata Suparman kepada MK belum lama ini. (JAYA-NUR)
Komentar
Posting Komentar