Pengajuan Gardu Listrik Yang Tidak Ada Tanggapan Dari Pihak PLN
Tangerang – MK
Berawal dari laporan sebagai
warga kepada media Kota Yang mengeluhkan kekurangan daya listrik, sehingga
banyak alat-alat elektronik milik warga berupa televise, kulkas, computer dan
lain sebagainya yang rusak akibat kekurangan daya listrik tersebut atau
spaning.
Hal ini terjadi di Kp. Sukabakti
RW. 13 Kelurahan Sukabakti Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang – Banten. Bahkan
salah satu pengurus musolah yang ada dikampung tersebut menuturkan, sudah tiga
kali kami mengganti amplipier (sound) musolah karena rusak akibat kekurangan
daya listrik.
Hal senada di ungkapkan oleh
ketua RW setempat M. Bukhori ternyata keluhan warga tersebut benar ada adanya
“kami sudah hamper satu tahun mengalami spaning listrik “tuturnya…. Terlebih
apabila anak-anak yang sedang belajar jelas sangat terganggu dengan penerangan
yang sering redup secara mendadak, tambahnya.
Sebenarnya kami warga tidak
tinggal diam, kami sudah mengajukan permohonan dua kali kepada pihak PT. PLN
untuk mengatasi masalah ini yang pertama tanggal 18 Februari 2014 dan yang ke
dua tanggal 08 Oktober 2014 surat permohonan sudah di tandatangani sebagian
warga, memang sudah ada beberapa petugas dari PLN Curug yang meninjau ke lokasi
tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan realisasinya. Bahkan warga
sudah menyediakan lahan wakap seluas 3 x 2,5 m2 untuk lokasi
pemasangan terapo gardu apabila hal itu diperluakan untuk penambahan listrik.
Ironis memang saatini yang
terjadi, konsumen semakin bertambah tetapi daya listrik tidak memadai. Kami
tentunya selaku konsumen atau pelanggan pihak dari PLN sangat menyesalkan
lambatnya penanganan masalah ini. Salah satu warga menuturkan sebut saja s “
kalau kami lambat membayar iuran listrik langsung di putus! Tapi kalau PLP
merugikan kami siapa yang mau bertanggung jawab!
Sebagai perusahaan BUMN yang
cukup besar di tanah air seharusnya pihak PT PLN bisa cepat tanggap mengatasi
keluahan-keluhan pelanggannya, karena masalah seperti ini sudah umum terjadi
tetapi tidak untuk dibiarkan berlarut larut. Tentunya harus ada timbale balik
yang seimbang antara warga selaku
konsumen atau pelanggan dan pihak PT PLN.
Warga setempat kembali
menegaskan, apabila masalah ini tetap dibiarkan kami akan mengadukan ke PLN
pusat atau kementrian BUMN dan tidak menutup kemungkinan untuk membawa massa ke
kantor PLN terdekat. SAHRUL / DUS
Komentar
Posting Komentar