Pameran 39 Pelukis Perempuan Art Connextions, Sebagian Hasil Penjualan Untuk Bea Siswa Anak Berbakat Musik Keluarga Tak Mampu

Pameran 39  Pelukis Perempuan Art Connextions, Sebagian Hasil Penjualan Untuk Bea Siswa Anak Berbakat Musik Keluarga Tak Mampu

Mediakotaonline, Seni Rupa Jakarta - Untuk mengawali tahun 2025, saat ini di Galeri Seni Mitra Hadiprana di Jalan Kemang Raya no. 30, Jakarta Selatan masih dilangsungkan pameran lukisan oleh 39 pelukis wanita  "Art Connextions" .

Acara ini diselenggarakan bekerjasama dengan Yayasan Musik Sastra Indonesia,  dan sebagian dari hasil penjualannya akan ditujukan untuk memberi beasiswa kepada beberapa anak yang berbakat musik,  tetapi  keluarganya tidak mampu membiayai pendidikan musiknya. 

Acara ini telah dibuka oleh konser Ananda Sukarlan tanggal 19 Januari 2025 lalu. 

Sedangkan pameran lukisan masih berlangsung sampai tanggal 19 Februari 2925,  setiap hari dari pukul 10 pagi sampai 5 sore.

Para pelukis perempuan tersebut adalah : 

Agustine Moesadi

Alviani Rachmi Basalan

Andriani Latania

Anny Muryadi

Cherly Sriwidjaja

Debbie Sudibyo

Diana Gita Akmal

Emma Sartika

Evandrina

Fransisca Dian

Happytasari Chairul

Hediana Utarti

Herlina Permana

Iebeth Idris

Ina Krisnawati

Irmayanti Meliono

Jodi Baraka

Lindy Soegito

Melly Kemala Winta

Nia Rachmaniah

Nunuk Darmono 

Nurul Hidayah

Paramita Dewi

Pudja Kusuma 

Ratna Koesmahargyo

Ratu Sri Narulita

Reny Alwi 

Rostina

Soraya Soegarda

Soraya Spiro

Suhartati Kardi

Suprihani Kartadarma

Tessy Ayuwangi

Tina Sutanto

Titiek Zulkifli

Tjokorda Bagus Wiratmadja

Trinawang Wulan

Galeri Hadiprana juga merupakan tempat bersejarah karena ini adalah galeri seni pertama di Indonesia, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962. 

Hadiprana Gallery senantiasa setia menampilkan karya-karya perupa Indonesia agar semakin dikenal oleh para pecinta seni, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Tema Art Connextions dipilih karena seni mampu menghubungkan kita semua — menjembatani kreativitas, memupuk cinta kasih sesama manusia, dan membangun masa depan generasi penerus yang lebih cerah. 

Yayasan Musik Sastra Indonesia atau YMSI didirikan oleh Ananda Sukarlan beserta Pia Alisjahbana, Dedi Panigoro dan Chendra Panatan. 

Tujuannya adalah memberi pengajaran memainkan instrumen untuk anak- anak yang kurang mampu mendapatkan pendidikan musik.

Akses Ke Pendidikan Musik

“Saya terinspirasi sebenarnya karena pengalaman saya sendiri, dulu orang tua saya tidak mampu, dan saya kuliah musik berdasarkan beasiswa dari pemerintah Belanda. Jadi saya mikir, lagi-lagi kalau orang berbakat harusnya punya akses ke pendidikan musik karena pendidikan musik itu bukan berarti jadi musikus tapi pendidikan musik itu penting untuk mengaktifkan otak, bagian-bagian otak yang biasanya ngak aktif kalau kita ngak main musik atau ngak bekerja dalam seni dan itu sangat penting,“kata Komponis dan Pianis Ananda Sukarlan di Jakarta, Jumat (31/1/2025)

“Kalau kita akan menekuni satu hal yang baru, pertama kita harus punya imajinasi dulu. Einstein itu bilang imajinasi itu lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Jadi imajinasi itu dipicu oleh pendidikan seni, baik seni musik, visual maupun seni tari,“ ucapnya.

Yayasan yang ia dirikan memberikan banyak ilmu pengetahuan mengenai musik klasik bagi anak-anak yang kurang mampu secara gratis dengan kegiatan memberikan pelatihan dan juga meminjamkan instrumen untuk dibawa pulang agar lebih leluasa anak-anak berlatih.

Dikenal dengan kiprah musik klasik ini, Ananda membagikan kiprahnya untuk anak-anak Indonesia dengan mengajarkan banyak hal tentang sejarah dan kebudayaan nusantara serta melestarikannya hinga dikenal dunia. 

Di dalam karya-karyanya, ia juga sering mengalihwahanakan berbagai karya seni seperti lukisan dan karya sastra ke musik.

 Ia juga dikenal sebagai tokoh penting dalam genre Tembang Puitik di Indonesia, dengan lebih dari 500 karya berdasarkan puisi-puisi penyair berbahasa Spanyol, Inggris dan Indonesia.

“Kebudayaan itu penting banget, kita ngak boleh ngak ngerti akan lagu-lagu daerah kita dan sayangnya di zaman sekarang masih minim anak muda mengenal pengetahuan kebudayaan baik dari segi musik,dan tari .Pemerintah harus lebih serius dalam menangani hal itu, “pungkas Ananda yang tampil bersama para pemenang Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 dan  Ananda Sukarlan Award di pembukaan Art Connextions 19 Januari lalu. 

Para pemusik muda berbakat tersebut adalah soprano Freya Murti Pramudita, pemain biola Veeshan Nathaniel Tandino dan dua pianis Michael Anthony dan Samuel Dazhill.(Lasman Simanjuntak)

Komentar

Halaman

DRS.Moh.Babay Sujawandi Sekjen PBMA Resmikan Klinik MA Medika Pandeglang Pertama Di Indonesia

Dana Desa Capai Rp 71 Triliun, Mendes Yandri Tidak Akan Mentolerir Penyeleweng Dana Desa

Permudah Akses Informasi, Kemenag Siapkan Laman Khusus PPG Daljab 2025

Komandan Lanud Wiriadinata Hadiri Rapat Kerja Komando Operasi Udara Nasional

Kapolri Tegaskan Rekrutmen Anggota Melalui Jalur Santri Jadi Program Prioritas