Kurikulum 2013 akan diujikan Mendikbud
Tangerang,Mediakotaonline.com
Setelah
digulirkannya Uji Publik Kurikulum
2013 yang
akan menggantikan KTSP dan akan efektif diberlakukan mulai tahun ajaran baru
2013.Meski kalangan pengamat dan pakar
pendidikan dan media banyak menyoroti kurikulum 2013, tapi Mendikbud Mohammad
Nuh mengatakan tidak ada satu orang pun yang secara tegas menyatakan menolak
kurikulum 2013 selama uji publik dilaksanakan melalui saluran daring (online).
“Secara keseluruhan dari
kurikulumnya sendiri tidak ada penolakan secara tegas dari landasan pemikiran,
struktur kurikulum, penambahan jam pelajaran, standar penilaian, dan
implementasi. Sampai dengan tanggal 5 Desember sekitar 5.118 orang mengakses
uji publik kurikulum 2013 di portal Kemdikbud dan sebanyak 765 orang yang
memberikan komentar,” kata Mohammad Nuh di Jakarta, Kamis 6 Desember 2012.
Namun, kata dia, kesiapan
implementasi kurikulum 2013 yang seringkali dipertanyakan oleh masyarakat.
“Terkait dengan persiapan ada tiga hal yang kita lakukan yaitu buku, guru dan
tata kelola administrasi,” ucapnya.
"Yang menjadi perhatian
masyarakat luas (adalah) kesiapan implementasinya," kata Nuh. Menanggapi
kekhawatiran masyarakat terkait implementasi kurikulum, Mendikbud mengatakan,
penyiapan yang paling mendasar adalah terkait pelatihan guru, pengadaan buku
pegangan untuk guru dan peserta didik, serta tata kelola.
"Sekarang ini melakukan
kegiatan paralel, di samping uji publik juga mempersiapkan tentang
bukunya," kata Nuh.
Pertama, yang paling mendasar
yaitu buku. Buku pegangan guru dan murid dipersiapkan secara matang oleh tim
khusus dari segi materi secara keseluruhan. “Karena kalau kita melakukan
pelatihan dan guru belum mendapatkan buku pegangan proses itu akan menjadi
masalah, sehingga buku pegangan guru dan murid dipersiapkan dengan matang,”
ujar mantan Rektor ITS Surabaya tersebut.
Ia juga mengantisipasi apabila
nantinya ada perubahan dalam buku pegangan tersebut. “Kita sangat paham yang
berubah mana saja, misalnya Matematika yang itu sudah diperkirakan dari masukan
diskusi. Tapi yang paling banyak perubahan mungkin metodologinya, sehingga
diperbaiki serta Standar Kompetensi Lulusan (SKL),” tuturnya.
Setelah SKL sudah tersusun
dengan baik, kata dia, maka standar isi dan model dipersiapkan dengan
melibatkan guru maupun ahli untuk merumuskannya.
Persiapan kedua, yaitu guru
akan diberikan pelatihan komprehensif yang ada di seluruh Indonesia untuk
mengenal kurikulum 2013, agar implementasi di lapangan kepada anak didiknya
dapat berjalan dengan lancar. “Kita berkewajiban mencari guru yang mana yang
harus didahulukan. Pelatihan akan dilakukan secara bertahap dari sisi jenjang
pendidikannya atau kelasnya dan bertahap dari sisi kewilayahannya atau
sekolahnya,” paparnya.
Oleh karena itu, tidak semua
guru yang jumlahnya sekitar 2,9 juta diberikan pelatihan, misalnya saja guru SD
sekitar 1,6 juta. Kalau dihitung hanya kelas 1 dan 4 maka hanya 500 ribu tanpa
guru agama. Jadi jumlahnya sekitar 300 ribu. “Kita bentuk master dari guru-guru
teladan, setelah selesai langsung terjun ke bawah. Sistimnya itu seperti MLM,”
kata dia.
Hal ketiga, administrasi maupun
tata kelola juga dipersiapkan dari raport, pembagian mengajar, beban jam
pembelajaran, dan lain-lain. “Jadi tidak hanya buku dan guru yang dipersiapkan,
tapi administrasi/tata kelola karena merupakan satu kesatuan yang tidak
dipisahkan di tingkat pendidikan,” tukasnya.(Lucha/Usje)
Komentar
Posting Komentar