WALIKOTA TANGERANG TOLAK SODETAN CILIWUNG,AHOK CARI SOLUSI

Tangerang Mediakota online.com

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menolak rencana pembangunan sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane. Setelah meninjau Sungai Cisadane, Arief menilai bahwa kondisi Cisadane dan Bendung Pasar Baru Cisadane atau Pintu Air 10 tidak mendukung rencana tersebut"Kalau dilihat dari kondisi Pintu Air 10, kondisinya tidak akan kuat menahan gempuran aliran air dari sodetan. Jadi, sodetan sangat tidak layak dilakukan," kata Arief,.
Arief mengatakan, jika sodetan itu jadi dibangun dan menimbulkan banjir, maka dampaknya akan dirasakan oleh warga Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Dari hasil pemantauannya di Pintu Air 10, Arief mengatakan, penjaga pintu juga membenarkan bahwa bendungan tersebut tidak akan sanggup menahan air dari sodetan Ciliwung.
"Dari penjelasan penjaga pintu air itu saya mengambil kesimpulan bahwa program sodetan ini tidak bisa diterapkan di Kota Tangerang. Kalau pihak lain punya argumen teknis tentang program sodetan, maka kami punya argumen realistis," kata Arief. 
Rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane pernah diusulkan pada tahun 2000. Gagasan itu kembali dimunculkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Usulan tersebut disetujui dalam rapat koordinasi antar pemerintah daerah dan Kementerian Pekerjaan Umum di posko pantauan Katulampa, Bogor,  kemarin. Namun, karena Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang tidak hadir dalam rapat tersebut, Kementerian PU akan mengonsultasikannya lebih dulu dengan pemerintah di kedua daerah tersebut.
Sodetan yang ditolak Walikota Tangerang maupun Bupati Tangerang , Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  mengaku masih mempunyai alternatif lain untuk mengurangi banjir di Jakarta. Pasalnya, rencana sodetan Ciliwung-Cisadane yang akan dibangun tahun ini mendapat penolakan dari Pemerintah Kota Tangerang dan Banten.
Alternatif tersebut adalah membuat saluran drainase di sepanjang aliran Kanal Banjir Barat (KBB) ke Kanal Banjir Timur (KBT). MenurutAhok, pembuatan saluran drainase tersebut lebih baik ketimbang pembangunan sodetan.
"Kalau yang diputuskan tidak, maka kami juga bagaimana nanti buat gorong-gorong dari Casablanca ke KBT, karena bagaimanapun juga KBT lebih bagus, lebih baru. Nah, sekarang kalau sodetan hanya 60 kubik per detik, kalau gorong-gorong itu jadi 200 kubik per detik," ujarAhok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu

Selain itu, Ahok menjelaskan Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah pembangunan waduk-waduk di Jakarta Utara, serta penambahan Ruang Terbuka Hijau. Hal tersebut diklaim dapat mengurangi banjir-banjir yang menerjang Ibu Kota.

"Kunci di DKI kan di baskom-baskomnya itu, waduk-waduk di (Jakarta) Utara. Nah, kita mungkin nambah lagi 90 hektare di Kali Kunjungan dekat tol mungkin juga Kali Indah Kapuk kalau bisa negosiasi rukonya 30 hektare dari waduk terus Marunda, Cilincing 50 hektare ditambah lagi di Halim, Jakarta Timur. Di Halim, ada lahan terbuka hijaunya Angkatan Udara kasih kita buat waduk. Terus juga di Jakarta Utara perbatasan Tangerang itu ada 120 hektare RTH. Nah, kalau ini jadi semua ya sama juga kan," jelas nya

Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan rencana sodetan Ciliwung-Cisadane sebenarnya merupakan ide lama yang diperbaharui Jokowi. Ide tersebut berasal dari negara Jepang yang kemudian diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum.

"Jadi sebetulnya ini bukan ide baru, ini dari Jepang soal sodetan, ini dari PU. Itu pusat kan ada kajian-kajiannya, semua bisa dijelaskan secara ilmiah," pungkas dia.(red,net)

Komentar

Halaman

Bongkar" Pembangunan Tower Telekomunikasi Di Kecamatan Jiput Diduga Ijin Sepihak', Pengerjaan nya Tidak Sesuai SOP

Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89

Kepada Presiden Prabowo: Kedaulatan Negara Makin Terancam, Kesenjangan dan Ketidakadilan Makin Menganga

Kades Gofur SH" Minta Masyarakat Kawal Program Hasil Musrenbang Desa Ganggaeng kecamatan Picung

Nota Kesepahaman Diteken, Badan Hukum BUMDes Bakal Dipercepat